4 Aksi Kurangi Emisi Karbon, Selamatkan Bumi!

#Eatizen, sadar nggak sih, kalau ternyata tindakan untuk menyelamatkan bumi dan kehidupan bisa dimulai dari sepiring makanan, lho! Kenapa? Karena dengan kita bersikap bijak dari memilih jenis makanan yang mau dikonsumsi, hingga bagaimana cara mengolah makanan sisa, semua berdampak pada lingkungan. Namun sayang, hingga kini masih banyak yang belum sadar untuk bersikap bijak terhadap makanan. 

Karena tergerak untuk mengajak generasi muda agar lebih sadar dan bertanggung jawab dalam mengonsumsi dan mengolah makanan, Food Sustanesia mengadakan event Food Talk bertajuk “Reducing Carbon Footprint Through Responsible Food Consumption” pada Sabtu, 23 April 2022. 

Event yang diselenggarakan secara online ini menyajikan konsep unik, yaitu dengan berbentuk narasi dari delapan narasumber yang membawakan topik berbeda-beda selama 15 menit. Para peserta diajak untuk mendengar edukasi dan pengalaman dari para pakar untuk lebih aware pada jejak karbon yang dihasilkan dari makanan.

Hal ini dikarenakan dampak jejak karbon yang nggak main-main lho! Jejak karbon menghasilkan berbagai masalah yang timbul seperti perubahan cuaca ekstrem, perubahan iklim, kerusakan ekosistem laut, hingga penyebaran penyakit. Dan sebuah fakta mengejutkan, ternyata perihal pangan berkontribusi besar terhadap emisi karbon. Jejak karbon Ini muncul dimulai dari proses produksi makanan, pengemasan hingga akhirnya sampai di meja makan kita.

Oleh karena itu diperlukan peningkatan kesadaran dari kita nih #Eatizen nih untuk mengurangi emisi karbon. Bagaimana caranya? Yuk, simak artikel ini sampai habis ya… 

4 Aksi yang Bisa Kita Lakukan untuk Mengurangi Emisi Karbon

1. Memilih Makanan secara Bijak

Menurut Innandya Irawan dari Carbon Ethics, pemilihan makanan jadi hal yang pertama yang bisa kita lakukan. Sebab, makanan yang kita pilih berpengaruh pada seberapa banyak emisi karbon yang akan timbul. “Food waste dan food production adalah dua faktor terpenting yang menentukan bagaimana pilihan makanan berpengaruh terhadap iklim.” Ujarnya saat mengisi sesi pertama foodtalk ini.

2. Pola Konsumsi Ramah Lingkungan

Pemilihan makanan yang bertanggung jawab akan melindungi bumi dari banyaknya emisi karbon. Nah, salah satu upaya yang bisa kita coba adalah beralih ke pola makan ramah lingkungan, seperti plant based diet yang dijelaskan oleh Ghea Anisa dari Eath Plant Based pada sesi foodtalk ini, “Sebuah studi di Oxford menyebutkan bahwa plant based diet atau pola makan yang lebih condong untuk mengonsumsi nabati, bisa mengurangi carbon footprint hingga 73%.”

3. Mencoba menanam makanan sendiri

Upaya lainnya yang bisa kita lakukan untuk mengurangi jejak karbon adalah dengan menanam sendiri makanan yang akan dikonsumsi. Seperti pengalaman yang dibagikan oleh Feby H. Kaluara dari Sendalu. Menanam tanaman yang bisa dikonsumsi rupanya nggak hanya bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan pangan, tapi juga menjaga lingkungan seperti meningkatkan kualitas tanah. “Menanam sumber pangan di pekarangan rumah bukan perkara menghasilkan pangan sendirian, tapi menjadi mandiri bersama-sama, dalam artian agar tidak bergantung pada yang instan, makanan yang tidak menyehatkan dan hal-hal lain yang berdampak pada alam.”

4. Mengurangi dan memanfaatkan sisa makanan

Mengurangi dan memanfaatkan sisa makanan juga berpengaruh besar dalam meminimalisir emisi karbon dari makanan. Seperti yang dilakukan oleh Nicoll Soedarko & Krishka dari W/T/ME, “Melakukan composting juga bisa jadi salah satu alternatif, selain memanfaatkannya seperti membuat sisa tulang menjadi stock (kaldu) untuk digunakan lagi.”

Nah, setelah melihat penjelasan para pakar di atas, ternyata keputusan dan perilaku kita dalam mengonsumsi makanan berkontribusi dalam menjaga kehidupan dan lingkungan, ya #Eatizen. Yuk, sekarang lakukan aksi dari hal-hal kecil yang bisa kita lakukan!

Scroll to Top